Pesona Budaya Grobogan: Tokoh, Asal-usul, Tradisi, Kuliner, dan Pariwisata
Rp 150.000Rp 125.000
Stok Tersedia
Judul: Pesona Budaya Grobogan: Tokoh, Asal-usul, Tradisi, Kuliner, dan Pariwisata
Penulis: Maftuhan, dkk
Penerbit: Hanum Publisher
Cetakan Pertama: 2025
Tebal Buku: xii + 297 hlm
Jenis cover: Softcover
QRSBN: 62-0280-02637-3
Kabupaten Grobogan sangat kaya khazanah budaya, baik dalam bentuk tradisi dan ekspresi lisan, seni pertunjuan, ritual dan adat istiadat, serta kemahiran dan kerajinan tradisional. Buku ini berisi tulisan-tulisan bertema budaya lokal yang sekaligus mengonfirmasi bahwa Grobogan memang kaya warisan budaya.
Di luar warisan budaya yang sudah populer, seperti Pepali Ki Ageng Selo, Legenda Jaka Tarub dan Tujuh Bidadari, Asrah Batin, Jamasan Bende Becak, Tayub, Tari Gondorio, dan lain sebagainya, di kabupaten yang mempunyai slogan resmi “gumreget, gumregah, dan gumregut” ini masih banyak khazanah budaya yang “tersembunyi” alias jarang, bahkan belum terekspos.
Sebagai contoh tradisi Apitan atau Sedekah Bumi yang hampir di semua desa di Kabupaten Grobogan melaksanakannya. Namun, pada proses pelaksanaannya, masing-masing desa memiliki ciri khas prosesi tersendiri, sesuai akar sejarah dan budayanya. Dari sinilah muncul keanekaragaman budaya, yang di antaranya sangat menarik dan eksotis.
Buku karya peserta Bimbingan Teknis Kepenulisan Konten berbasis Budaya Lokal 2015 yang dihelat Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Grobogan ini sangat menarik. Di dalamnya menampilkan warna-warni khazanah budaya lokal Grobogan, meliputi jejak tokoh, asal-usul desa, tradisi, adat istiadat, kuliner, dan pariwisata.
Pesan Sekarang
Penulis: Maftuhan, dkk
Penerbit: Hanum Publisher
Cetakan Pertama: 2025
Tebal Buku: xii + 297 hlm
Jenis cover: Softcover
QRSBN: 62-0280-02637-3
Kabupaten Grobogan sangat kaya khazanah budaya, baik dalam bentuk tradisi dan ekspresi lisan, seni pertunjuan, ritual dan adat istiadat, serta kemahiran dan kerajinan tradisional. Buku ini berisi tulisan-tulisan bertema budaya lokal yang sekaligus mengonfirmasi bahwa Grobogan memang kaya warisan budaya.
Di luar warisan budaya yang sudah populer, seperti Pepali Ki Ageng Selo, Legenda Jaka Tarub dan Tujuh Bidadari, Asrah Batin, Jamasan Bende Becak, Tayub, Tari Gondorio, dan lain sebagainya, di kabupaten yang mempunyai slogan resmi “gumreget, gumregah, dan gumregut” ini masih banyak khazanah budaya yang “tersembunyi” alias jarang, bahkan belum terekspos.
Sebagai contoh tradisi Apitan atau Sedekah Bumi yang hampir di semua desa di Kabupaten Grobogan melaksanakannya. Namun, pada proses pelaksanaannya, masing-masing desa memiliki ciri khas prosesi tersendiri, sesuai akar sejarah dan budayanya. Dari sinilah muncul keanekaragaman budaya, yang di antaranya sangat menarik dan eksotis.
Buku karya peserta Bimbingan Teknis Kepenulisan Konten berbasis Budaya Lokal 2015 yang dihelat Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Grobogan ini sangat menarik. Di dalamnya menampilkan warna-warni khazanah budaya lokal Grobogan, meliputi jejak tokoh, asal-usul desa, tradisi, adat istiadat, kuliner, dan pariwisata.