Riwayat Kuliner Indonesia (Seri 1)
Judul: Riwayat Kuliner Indonesia (Seri 1)
Penulis: Badiatul Muchlisin Asti
Penerbit: Hanum Publisher
Tahun Terbit: 2022
Tebal: xii + 400 hlm
Jenis cover: Hardcover
ISBN: 978-623-7725-20-6
Penulis: Badiatul Muchlisin Asti
Penerbit: Hanum Publisher
Tahun Terbit: 2022
Tebal: xii + 400 hlm
Jenis cover: Hardcover
ISBN: 978-623-7725-20-6
RIWAYAT KULINER INDONESIA (Seri 1)
Asal-usul, Tokoh, Inspirasi, dan Filosofi
Membaca buku ini, kita tidak hanya diajak mengenal beragam kuliner Nusantara yang masih eksis sampai kini. Lebih dari itu, kita juga diajak bertamasya ke "dimensi sejarah" di mana berbagai kuliner itu awal mula ada.
~Farisi Aris, redaktur Nolesa.com
Indonesia terberkahi oleh kekayaan kuliner yang sangat banyak dengan jumlah mencapai ribuan. Hampir di setiap daerah, dari Sabang sampai Merauke, memiliki khazanah kuliner khas yang diramu dari potensi pangan lokal masing-masing.
Berbagai kuliner itu tentu tidak tercipta secara ujug-ujug, melainkan tercipta dari proses sejarah yang panjang. Buku ini sangat menarik karena menghimpun riwayat berbagai kuliner ikonik Indonesia dengan menelusuri bagaimana kuliner-kuliner itu bermula sejak puluhan, bahkan ratusan tahun yang lalu, dan bisa terus eksis hingga saat ini.
Asal-usul, Tokoh, Inspirasi, dan Filosofi
Membaca buku ini, kita tidak hanya diajak mengenal beragam kuliner Nusantara yang masih eksis sampai kini. Lebih dari itu, kita juga diajak bertamasya ke "dimensi sejarah" di mana berbagai kuliner itu awal mula ada.
~Farisi Aris, redaktur Nolesa.com
Indonesia terberkahi oleh kekayaan kuliner yang sangat banyak dengan jumlah mencapai ribuan. Hampir di setiap daerah, dari Sabang sampai Merauke, memiliki khazanah kuliner khas yang diramu dari potensi pangan lokal masing-masing.
Berbagai kuliner itu tentu tidak tercipta secara ujug-ujug, melainkan tercipta dari proses sejarah yang panjang. Buku ini sangat menarik karena menghimpun riwayat berbagai kuliner ikonik Indonesia dengan menelusuri bagaimana kuliner-kuliner itu bermula sejak puluhan, bahkan ratusan tahun yang lalu, dan bisa terus eksis hingga saat ini.
Diskusi